Jumat, 17 Desember 2010

Pasir yang Baik sebagai Bahan Bangunan

| Pasir merupakan agregat alami yang berasal dari letusan gunung berapi,
sungai, dalam tanah dan pantai oleh karena itu pasir dapat digolongkan dalam tiga
macam yaitu pasir galian, pasir laut dan pasir sungai.
Pada konstruksi bahan bangunan pasir digunakan sebagai agregat halus dalam campuran beton, bahan spesi perekat pasangan bata maupun keramik, pasir urug, screed lantai dll.
Menurut standar nasional indonesia (SK SNI – S – 04 – 1989 – F : 28) disebutkan mengenai
persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut :
  • Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks
kekerasan < 2,2.
  • Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
  • jika dipakai natriun sufat bagian hancur maksimal 12%.
  • jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%.
  • Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir mengandung
lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
  • Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrans–Harder dengan larutan jenuh
NaOH 3%.
  • Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai
3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
  • Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir terhadap alkali
harus negatif.
  • Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan bangunan
yang diakui.
16
  • Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harus
memenuhi persyaratan pasir pasangan.
pasir
Syarat Batas Gradasi Pasir
Lubang ayakan (mm) Berat Tembus Komulatif (%)
Zone 1 Zone 2
Zone 3 Zone 4
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
10 100 100 100 100 100 100 100 100
4.8 90 100 90 100 90 100 95 100
2.4 60 95 75 100 80 100 95 100
1.2 30 70 55 100 75 100 90 100
0.6 15 34 35 59 60 79 80 100
0.3 5 20 8 30 12 40 15 50
0.15 0 10 0 10 0 10 0 15
Keterangan :
Zone 1 = Pasir Kasar
Zone 2 = Pasir Agak Kasar
Zone 3 = Pasir Halus
Zone 4 = Pasir Agak Halus

Air yang baik sebagai bahan bangunan

Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi bahan bangunan dengan struktur beton bertulang.
Pada konstruksi beton, Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen sehingga dapat menjadi bahan perekat antara agregat halus ( pasir), agregat kasar (kerikil) serta bahan campuran beton lainya
Sedangkan pada konstruksi baja, air digunakan sebagai bahan pencuci profil baja dari kotorran yang timbul akibat penyimpanan maupun pada saat distribusi baja.
Dalam pembuatan konstruksi beton harus digunakan air yang baik sehingga dapat tercipta beton yang kuat serta tahan lama.
air bahan bangunan
Air yang baik untuk campuran beton bertulang sebaiknya harus memenuhi persyaratan standar nasional indonesia
( SK-SNI – S – 04 – 1989 – F) yaitu sebagai berikut :
  • Air harus bersih
  • Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram /liter.
  • Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain yang bisa dilihat secara visual.
  • Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam organik) lebih
  • dari 15 gram / liter.
  • Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter.
  • Tidak mengandung chlorida (cl) lebih dari 0,5 gram / liter.
Air yang digunakan sebaiknya dari jenis air tawar karena air asin/air laut mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan besi tulangan berkarat dan konstruksi beton tidak mempunyai kekuatan optimal karena pemilihan air yang salah pada saat pelaksanaan.
dengan demikian sebuah konstruksi bangunan yang kuat diawali dari pemilihan air yang baik sebagai bahan bangunan.

Proses pembuatan jalan raya


Jalan raya di indonesia pada umumnya menggunakan jalan asphalt, bagaimanakah cara membuat jalan asphalt?
berikut urutan kerja pembuatan jalan asphalt beserta alat-alat berat dan kegunaanya
pembersihan dan perataan lahan
Sebelum jalan raya dibangun, lahan dibersihkan dahulu dari sampah maupun pepohonan kemudian diratakan.
untuk membersihkan lahan dan menggali maupun mengurug tanah
excavator
excavator
setelah lahan dibersihkan kemudian dilakukan pekerjaan perataan tanah dengan menggunakan alat buldozer
buldozer
buldozer
untuk memindahkan tanah bekas galian maka digunakan dump truk
Penghamparan material pondasi bawah
penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali menggunakan alat transportasi dump truk kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat tandem roller
Tandem roller
Tandem roller
pekerjaan perataan dengan tandem roller di lakukan lagi pada saat penghamparan lapis pondasi atas, dan lapir permukaan.
pada saat penghamparan material pondasi dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi urugan dengan alat teodolit dan perlengkapanya.
Penghamparan lapis asphalt
setelah lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah penghamparan asphalt yang sebelumya sudah dipanaskan terlebih dahulu sehingga mencair.
untuk menghamparkan asphalt digunakan alat asphalt finisher
asphalt finisher
asphalt finisher
setelah asphalt berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan

pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataanjalan raya dengan alat peneumatic roller
peneumatic roller
peneumatic roller
jalan raya sudah jadi dengan konstruksi sebagai berikut:
jalan raya
jalan raya

Tutorial perhitungan struktur baja

Metode perhitungan struktur baja ini mengacu pada SNI 03-1729-2002.
Tipe – tipe Baja Struktural Beserta Propertiesnya
    Jenis Baja Tegangan putus minimum, fu (Mpa) Tegangan leleh minimum, Fy (Mpa) Peregangan Minimum (%)
    BJ 34 340 210 22
    BJ 37 370 240 20
    BJ41 410 250 18
    BJ 50 500 290 16
    BJ 55 550 410 13
Perencanaan Struktur Baja yang memikul gaya tarik aksial
Simbol yang digunakan :
Nu = Gaya aksial ultimate (maksimum)
Nn = Gaya aksial nominal (gaya aksial ultimate yang telah dikalikan faktor koreksi)
Untuk memikul gaya aksial, ada 2 kondisi kritis yang menjadi acuan perhitungan, yaitu :
Kondisi Failure akibat kondisi leleh
Untuk kondisi ini, maka faktor koreksi yang digunakan adalah ɸ = 0.9 dan Nu =Ag.Fy, sehingga :
Nn = ɸ x Nu
Nn = 0.9 x Ag x Fy
Dimana : Ag = Luas kotor penampang Baja
Fy = Tegangan yield (leleh) baja.
Kondisi Failure akibat terjadinya Fraktur
Untuk kondisi ini, maka faktor koreksi yang digunakan adalah ɸ = 0.75 dan Nu =Ae.Fu sehingga :
Nn = ɸ x Nu
Nn = 0.75 x Ae x Fu
Dimana : Ae = Luas efektif penampang Baja
Fu = Tegangan ultimate baja.
Secara singkat, hitung saja nilai dari  kedua rumus di atas dan diambil nilai yang terkecil. Permasalahan yang mungkin timbul adalah bagaimana menentukan luas kotor dan luas efektif dari suatu penampang. Luas kotor dan luas efektif mungkin timbul bila pada penampang terdapat sambungan yang mengurangi luasan penampang, misal sambungan baut.
Luas Bruto (Kotor) Penampang Baja.
Yang dimaksud dengan luas kotor penampang baja adalah luasan penampang baja total tanpa memperhitungkan adanya pengurangan luas penampang akibat lubang baut.
Luas Efektif Penampang Baja.
Yang dimaksud dengan luas efektif penampang baja adalah luasan penampang baja dikurangi dengan luasan penampang lubang untuk baut.
Melakukan perhitungan luas efektif Baja bergantung pada jenis – jenis sambungannya. Sambungan yang dapat digunakan antara lain sambungan baut dan sambungan las. Namun pada prinsipnya luas penampang efektif, Ae , besarnya adalah luas penampang total, A , dikalikan dengan faktor reduksi, U. Atau secara matematis ditulis sebagai berikut :
Ae = A x U
Untuk Sambungan Baut :
Pada prinsipnya jika terdapat beberapa lubang baut pada pelat, kita harus memperkirakan bentuk patahan yang mungkin terjadi. Contoh kasusnya seperti ini :
patahan 1-2-3
tutorial-struktur-baja
Dari gambar di atas, ada tiga buah lubang baut yaitu lubang 1 ,lubang 2 dan lubang 3. Model patahan yang mungkin muncul adalah 1 – 3, atau 1 – 2 – 3 (perhatikan jalur patahannya).
Rumus umum yang digunakan untuk kasus semacam ini adalah :
Ae = Ag – n x d x t – Σ (s2 x t/4u)
Untuk patahan 1 – 3, nilai s = 0 sehingga Ae = Ag – n x d x t.
Dimana : d adalah diameter lubang, t adalah tebal pelat dan n adalah banyaknya lubang baut.
Catatan : dalam SNI ditentukan bahwa luas total seluruh lubang baut tidak boleh melebihi 15% dari luas penampang utuh.
Untuk memahami darimana rumus ini diperoleh, kita harus mengamati penampang dari pelat tersebut. Bila digambarkan penampang pelat tersebut, kira-kira seperti ini :
perhitungan-baja
Dari gambar penampang pelat di atas terlihat bahwa luas efektif pelat adalah luas kotor penampang baja dikurangi dengan luas lubang (daerah putus – putus, diasumsikan persegi panjang) yaitu sebesar n x d x t.
Untuk Sambungan Las (Welding)
Jika l > 2w, maka U = 1
Jika 2w > l > 1.5w, maka U = 0.87
Jika  1.5w > l > w, maka U = 0.75
Dimana l adalah panjang las dan w adalah lebar pelat.

Cara Membuat Perusahaan Kontraktor


Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mendirikan perusahaan yang begerak dalam bidang kontraktor.
Kontraktor merupakan sebuah bidang usaha jasa konstruksi, baik deri segi perencanaan arsitektur maupun pembangunannya. badan usaha yang dapat digunakan dapat berbentuk CV maupun PT ( perseroan terbatas).
Cara mendirikan perusahaan CV. kontraktor
cv-kontraktor

pendirian CV yang bergerak dalam bidang kontraktor dapat dilakukan sebagai berikut;
  • Menyiapkan nama CV, nama disini sebaiknya merupakan nama yang singkat, mudah diingat serta dapat mewakili bidang usaha nantinya.
  • Penentuan jumlah modal usaha.
  • Pembuatan susunan organisasi direksi dan komisaris.
  • Menentukan kedudukan CV, lingkup lokasi usaha dan bidang usaha.
setelah menentukan hal-hal diatas maka tahap berikutnya adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang nantinya diperlukan untuk pengurusan pendirian perusahaan, dokumen tersebut adalah:
  • Foto kopi KTP (kartu tanda penduduk) pendiri perusahaan, minimal 2 orang
  • Foto kopi KK ( Kartu keluarga ) penanggung jawab perusahaan atau direktur.
  • pas foto penanggung jawab, biasanya berukuran 3×4
  • Foto kopi PBB tempat yang dijadikan sebagai domisili perusahaan.
  • Foto kopi surat kepemilikan tempat/ surat kontrak atau sewa kantor.
  • surat keterangan RT/RW
sebaiknya lokasi yang diajukan sebagai domisili perusahaan tidak berada dilokasi perumahan hal ini untuk mempermudah pendirian perusahaan, misalnya ruko, kawasan perkantoran, plaza dll.
nah.. setelah semua persyaratan sudah disiapkan langkah selanjutnya datang ke notaris, nantinya mendapat dokumen – dokumen sebagai berikut:
  • Akta notaris
  • surat keterangan domisili perusahaan
  • NPWP ( nomor pokok wajib pajak)
  • pengesahan pengadilan
  • SIUP ( surat izin usaha perdagangan)
  • TDP ( tanda daftar perusahaan)
Biaya pengurusan CV ke notaris pada tahun 2010 untuk wilayah jakarta +/- Rp.4.000.000,00
Cara mendirikan perusahaan PT. kontraktor
kontraktor
PT disini dibagi menjadi 3 kelas ( kecil, menengah, besar ) , masing – masing kelas PT tersebut tentunya mempengaruhi biaya pendirian dan ruang lingkup usaha perusahaan nantinya.
prosedur pendiriannya sama dengan pendirian CV, perbedaanya pada pendirian PT memerlukan waku untuk pengecekan nama karena nama pt yang sudah digunakan tidak boleh dipakai lagi. dan juga pengesahan dari Menhunkam . dokumen yang didapatkan dari hasil pendirian PT yaitu:
  • Pemesanan nama perseroan
  • Akta pendirian oleh notaris
  • surat keterangan domisili perusahaan
  • NPWP
  • SK pengesahan dari MENHUMKAM
  • SIUP ( surat izin usaha perdagangan)
  • TDP ( tanda daftar perusahaan)
Biaya pendirian PT ( kelas kecil sampai atas) ke notaris pada tahun 2010 untuk wilayah jakarta +/- Rp.7.000.000,00 s/d Rp.10.000.000,00

Cara Membuat Dokumen Penawaran Proyek


Bagaimana cara membuat dokumen penawaran untuk mengikuti tender sebuah proyek konstruksi?
Bagi pengusaha yang bergerak dalam bidang kontraktor pertanyaan itu perlu terjawab pada saat proses mengikuti sebuah tender proyek baik itu dari pihak swasta maupun proyek pemerintah.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk sebuah tender biasanya mengikuti persyaratan yang diminta oleh owner dalam proses penawaran proyek akan tetapi jika kita punya daya kreatif dan inovasi tinggi tentunya akan memberikan melebihi permintaan agar dapat menjadi yang terbaik dan memenangkan proses pelelangan proyek, meskipun untuk memenangkan tender terdapat berbagai faktor penentu lainya setidaknya dengan membuat dokumen penawaran yang baik kita sudah melakukan selangkah kedepan.
tender
Tender proyek adalah sebuah proses pemilihan kontraktor yang tepat untuk melaksanakan proyek
Dokumen lelang yang disiapkan owner ( pemilik proyek) atau diwakili konsultan antara lain:
  • Rencana kerja dan syarat-syarat
  • Syarat-syarat megikuti lelang
  • Jadwal lelang
  • Daftar pekerjaan dan volume masing-masing pekerjaan ( bill of quantity)
  • Gambar perencanaan proyek
  • Definisi proyek
Dokumen lelang yang disediakan kontraktor dalam penawaran proyek konstruksi antara lain:
  • surat keterangan ahli konstruksi
  • Pengalaman kerja perusahaan
  • Daftar tenaga ahli
  • Daftar peralatan proyek
  • Schedule, atau jadwal proyek (kurva s, network planning atau bar chart)
  • Metode kerja pelaksanaan proyek
  • Surat jaminan pelaksanaan dari bank
  • Foto kopi KTP dan ijazah tenaga ahli
  • Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek
  • struktur organisasi pelaksanaan proyek
  • Spesifikasi bahan yang akan dipakai untuk proyek
  • dll

Cara Pengecatan Dinding


Persiapan permukaan dinding tembok
  1. Dinding batu
  • Biarkan  permukaan kering sempurna +_ 1 (satu) bulan setelah plesteran sempurna dikerjakan
  • Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kape dan amplas
  • Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan  plamir dan biarkan mongering
  • Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan dengan debu, kemudian ulaskan cat tembok emulasi
  • Untuk permukaan yang sangat menyerap, cat tembok emulasi agar diencerkan dengan air bersih 30% – 50%
  1. Dinding tembok yang pernah dicat dengan cat emulasi
  • Bila cat lama dalam keadaan baikdan masih kuat daya lekatnya, maka bersihkanlah permukaan dari debu dan kotoran
  • Perbaiki bagian – bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir dan biarkan mongering
  • Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan dari debu, kemudian ulaskan cat tembok emulasi
  1. Bila cat lama dalam keadaan kurang baik, mudah mengelupas dan adanya bercak maka:
  • Cat lama dikerok sampai habis
  • Permukaan tembok tersebut diamplas dan dibersihkan dari debu dan kotoran
  1. Bila dinding timbul lumut dan jamur maka:
  • Harus diperbaiki terlebih dahulu kondisi dinding temboknya
  • Bila perlu plesteran diganti dengan plesteran yang kedap air
Persiapan Bahan
  1. Cat tembok emulasi (bahan pengecet air)
Untuk pemakaian menggunakan kuas atau roller pada:
  • Permukaan halus
  • Permukaan kasar
Penggunaan Plamir
  • Dinding dihaluskan permukaannya dengan amplas kasar dan dibersihkan
  • Untuk menutup pori – pori pada permukaan digunakan plamir
  • Permukaan diratakan lagi dengan amplas halus setelah kering
  • Dianjurkan tidak mempergunakan bahan plamir pada pengecatan dinding yang berhubungan langsung dengan cuaca luar
Pengecetan
  1. Tahap pengecetan
  • Penggunaan plamir
  • Penggunaan cat penutup (cat emulasi)
  • Pengecatan ulang setelah kering sampai rata (30 – 40 mikro), atau sesui petunjuk yang terdapat pada kemasan masing – masing produk
  • Pengecatan yang dilakukan sekaligus tebal, hasilnya akan  kurang baik
  • Diusahakan sebelum umur pengecatan 1 hari tidak terkena air / hujan.